Candi Muaro Jambi yang terletak di Desa Muarojambi, Jambi dipadati pengunjung. Hal ini lantaran sedang diadakannya Festival Candi Muaro Jambi yang dipadukan Perayaan Waisak.
Sejak pagi, mereka sudah berkumpul baik dengan keluarganya, rombongan, teman bahkan dengan pasangannya untuk menikmati suasana percandian yang masih alami.
Gubernur Jambi Zumi Zola mengungkapkan, pihaknya sangat bangga bisa menerima tamu termasuk biksu-biksu, yang bukan hanya dari Indonesia saja, tetapi juga datang dari luar negeri, seperti dari Thailand dan Myanmar.
“Di Candi Muaro Jambi ini, perayaan Waisak merupakan perayaan terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Biksu yang hadir saja ada 150 orang baik dari Indonesia dan luar negeri,” kata Zola.
Bahkan, sambungnya, pengunjungnya mencapai 6.000 orang. "Ada yang dari Palembang, Lampung, Jakarta. Tidak itu saja, saya tadi ketemu wisatawan dari Malaysia," tegasnya.
“Event ini bagus dan sudah saya sampaikan juga kepada Pemerintah Pusat apa saja agenda yang kita lakukan dalam perayaan Waisak di sini. Ini diapresiasi oleh kementerian terkait," sambung Zola.
Perayaan Waisak yang digabungkan dengan Festival Candi Muaro Jambi ini memiliki nilai budaya yang tinggi. Nilai adat yang begitu kental dan bisa menjadi kebanggan masyarakat Provinsi Jambi, serta masyarakat Indonesia.
"Ke depan akan kita agendakan setiap tahunnya. Acara ini bukan hanya even nasional tetapi menjadi daya tarik wisatawan internasional," harapnya.
Dengan banyaknya yang terlibat di sini, Zola mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, mudah-mudahan acara ini bisa sukses.
Untuk diketahui, Gubernur Jambi, Zumi Zola memadukan Perayaan Waisak 2561 BE/2017 M dengan Festival Candi Muaro Jambi, sebagaai upaya untuk meningkatkan wisata Provinsi Jambi.
Selain itu, untuk terus memperjuakan agar Kawasan Percandian Muaro Jambi menjadi world heritage (warisan dunia) UNESCO.
Acara ini diselenggarakan empat hari hingga Minggu 14 Mei 2017. "Kita mengundang semua masyarakat, bukan hanya masyarakat Jambi saja silahkan datang. Banyak agenda, ada tampilan budaya dari kabupaten/kota, ada juga suguhan kuliner asli Jambi,” tukas Zola.